Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Keindahan alam pegunungan dengan hamparan savana nan luas di ketinggian Tengger menjadi daya tarik utama wisatawan.
Taman Nasional seluas 50.276 Hektar ini meliputi empat wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Berada pada ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut, udara di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sangat sejuk dan bersih.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Tujuan pengelolaannya adalah untuk melindungi keanekaragaman hayati flora dan fauna serta ekosistemnya agar dapat dilestarikan keberadaannya.
Letak Geografis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terletak di 4 wilayah kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Kawasan taman nasional ini berada pada ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut.
Taman nasional ini meliputi area seluas 50.276 Hektar yang mencakup hutan montana serta beberapa gunung berapi seperti Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru. Dengan letak geografis tersebut, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki udara yang sejuk dan pemandangan alam pegunungan yang indah.
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Flora
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki keanekaragaman flora yang cukup tinggi. Terdapat sekitar 590 jenis tumbuhan vasular yang telah teridentifikasi di taman nasional ini.
Beberapa jenis pohon yang umum ditemukan antara lain cemara, pinus, akasia, rhododendron, bambu, dan edelweis. Tumbuhan edelweis atau bunga abadi ini hanya tumbuh di dataran tinggi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Selain itu, terdapat hamparan savana yang luas di ketinggian Tengger. Savana ini ditumbuhi rerumputan dan semak belukar. Pemandangan savana yang terbentang luas sangat indah dipandang mata.
Keanekaragaman Fauna
Berbagai jenis satwa liar banyak ditemukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Beberapa di antaranya adalah kera ekor panjang, kijang, kancil, babi hutan, dan beragam jenis burung.
Kera ekor panjang merupakan primata endemik pulau Jawa yang dilindungi keberadaannya. Satwa ini umumnya berkeliaran di hutan maupun kawasan terbuka savana di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Selain itu, terdapat sekitar 207 spesies burung yang bermukim di taman nasional ini, seperti elang Jawa, elang brontok, rangkong, cekakak sungai, dan bondol pegunungan. Kehadiran beragam jenis satwa tersebut semakin memperkaya keanekaragaman hayati di kawasan ini.
Daya Tarik Wisata
Gunung Berapi Bromo dan Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan kawasan pegunungan dengan pemandangan yang spektakuler. Terdapat dua gunung berapi utama yang masih aktif yaitu Gunung Bromo dan Gunung Semeru.
Gunung Bromo berada di tengah kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Aktivitas Gunung Bromo yang paling terkenal adalah letusan debu dan pasir secara periodik.
Sementara itu, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan puncaknya mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut. Gunung Semeru masih sangat aktif dengan letusan lava dan debu vulkanik secara rutin.
Aktivitas Menarik
Banyak sekali aktivitas menarik yang dapat dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, seperti trekking ke Gunung Semeru, menyaksikan sunrise, berkuda keliling lautan pasir, dan lain-lain.
Desa Adat Tengger
Wisatawan juga dapat mengunjungi desa adat Tengger yang masih kental dengan ritual dan budayanya. Interaksi dengan warga desa Tengger akan semakin memperkaya pengalaman berwisata.
Desa Tengger merupakan salah satu desa adat yang unik dan menarik untuk dikunjungi wisatawan yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Desa Tengger terletak di lereng Gunung Bromo dan dikelilingi hamparan savana yang luas.
Mayoritas penduduk Desa Tengger berasal dari suku Tengger. Mereka masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi leluhur. Tradisi unik masyarakat Tengger salah satunya upacara Kasada yang diselenggarakan setiap bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Rumah adat warga Desa Tengger umumnya berbentuk panggung terbuat dari bambu. Atapnya berbahan ijuk atau rumbia. Di dalam rumah, digantungkan tengkorak kerbau sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran.
Mata pencaharian utama penduduk Desa Tengger adalah bertani dan beternak. Hasil pertaniannya antara lain kentang, kubis, wortel, dan kacang tanah. Sementara ternak yang biasa dipelihara adalah kerbau, kuda, kambing, dan domba.
Desa Tengger sangat kental dengan budaya dan ritual leluhurnya. Berinteraksi dengan warga desa yang ramah serta menyaksikan keseharian mereka akan memperkaya pengalaman wisatawan menjelajahi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Tips Berwisata
Untuk berwisata ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan wisatawan seperti:
- Gunakan pakaian hangat karena suhu udara bisa mencapai 12 derajat Celcius terutama di malam dan pagi hari.
- Persiapkan peralatan pendakian gunung yang memadai seperti sepatu hiking, jaket tebal, dan tas ransel.
- Bawa obat-obatan pribadi serta minuman dan makanan ringan.
- Pilih penginapan di sekitar Cemorolawang atau Ngadisari untuk akses ke lokasi yang lebih dekat.
- Sewa jasa guide lokal untuk pendakian Gunung Semeru maupun eksplorasi lainnya.
- Jaga kebersihan dan ikuti aturan yang berlaku selama berada di area taman nasional.
